RUANGTENGAH.co.id, London - Margaret Keenan, seorang nenek berusia 90 tahun dari Irlandia Utara, menjadi orang pertama di dunia yang pada hari Selasa (8/12) menerima suntikan vaksin Pfizer Covid-19 di luar uji coba ketika Inggris mulai memvaksinasi warganya.
Selasa pagi pukul 06.31 GMT, Keenan menerima vaksin Pfizer-BioNTech di rumah sakit lokal Coventry, Inggris tengah. Vaksinasi ini dilakukan hanya seminggu sebelum ulang tahunnya yang ke 91.
Sebuah video menunjukkan Keenan didorong dengan kursi roda keluar dari bangsal. Sementara staf perawat yang mengenakan alat pelindung berjejer di koridor untuk bertepuk tangan dan bersorak.
Inggris adalah negara Barat pertama yang mulai mengimunisasi warga sipilnya.
"Saya merasa sangat terhormat menjadi orang pertama yang divaksinasi Covid-19," kata Keenan, saat menerima bidikan kamera dari seorang perawat asal Filipina di depan fotografer dan kru TV.
“Ini adalah hadiah terbaik yang datang lebih awal untuk ulang tahun saya. Dengan vaksin ini saya berharap bisa melewati waktu bersama keluarga dan teman-teman saya pada tahun baru setelah saya hanya sendirian saja sepanjang tahun ini (karena pandemi),” ungkapnya.
[caption id="attachment_393" align="aligncenter" width="300"] Margaret Keenan bersama seorang perawat. (foto:ynetnews)[/caption]Keenan, yang akrab dipanggil Maggie oleh teman-temannya, adalah mantan asisten toko perhiasan yang baru pensiun empat tahun lalu. Dia memiliki seorang putri, seorang putra dan empat cucu.
Rekaman video menunjukkan dia mengenakan masker biru muda, kardigan abu-abu berpadu kaos biru dengan gambar pinguin di salju dan tulisan "Selamat Natal”.
“Kita Bisa Kalahkan Pandemi Bersama-sama”
Parsons, satu dari ribuan orang dari seluruh dunia yang bekerja di Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS), tempat dia bekerja selama 24 tahun terakhir, mengatakan bahwa beberapa bulan terakhir ini terasa sangat berat. Tetapi sekarang rasanya seperti ada cahaya di ujung terowongan panjang.
Inggris adalah negara Eropa yang paling parah terkena Covid-19, dengan lebih dari 61.000 kematian. Perdana Menteri Boris Johnson berharap untuk membalikkan keadaan mengalahkan virus tersebut dengan meluncurkan vaksin Pfizer / BioNTech sebelum Amerika Serikat atau Uni Eropa.
Inokulasi massal akan memantik harapan dunia dan membalik keadaan dunia yang saat ini dirundung pandemi yang melumpuhkan ekonomi dan menewaskan lebih dari 1,5 juta jiwa. Meskipun pelaksanaan vaksinasi saat ini memang masih mengalami keterbatasan.
“Terima kasih kami kepada NHS, kepada semua ilmuwan yang bekerja sangat keras untuk mengembangkan vaksin ini, untuk semua relawan - dan semua orang yang telah mengikuti aturan demi melindungi orang lain,” kata Johnson di Twitter.
“Kita Bisa Kalahkan Pandemi Bersama-sama,” tambahnya.
Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock dan Stephen Powis, direktur medis NHS Inggris, mengatakan mereka berdua merasa sangat emosional menyaksikan peluncuran program vaksin.
BBC mengatakan pasien kedua yang akan menerima suntikan di Inggris adalah seorang pria bernama William Shakespeare dari Warwickshire.
Inggris telah memesan 40 juta dosis vaksin Pfizer / BioNTech. Karena setiap orang membutuhkan dua dosis, maka itu cukup untuk memvaksinasi 20 juta orang di negara berpenduduk 67 juta itu.
Sekitar 800.000 dosis diharapkan tersedia dalam minggu pertama, dengan penghuni panti asuhan dan pengasuh, yang berusia di atas 80-an dan beberapa petugas layanan kesehatan menjadi prioritas utama untuk mendapatkannya. (RUTE/AA/reuters)
0 Komentar :
Belum ada komentar.