RUANGTENGAH.co.id, Yerusalem - Pekan lalu, pendiri Palestine Travellers, Ramzi Abbasi, memposting video di Instagram yang menunjukkan momen ketika ia dan teman-temannya mengangkat bendera Palestina tinggi-tinggi di puncak Gunung Ararat di Turki.
Abbasi bersama 11 pemuda pemudi Palestina berhasil mencapai puncak tertinggi di Timur Tehgah itu, yaitu pada ketinggian 5.137 meter di atas permukaan laut.
“Saat melakukan pendakian ini kami ingin menyampaikan pesan kepada dunia bahwa Palestina adalah kenyataan, dan orang Palestina ada di mana-mana,” kata Abbasi.
“Kami mendaki untuk mengekspresikan kehadiran kami, kesabaran kami, kekuatan kami, ketekunan kami dan rasa cinta kami kepada kehidupan,” tambahnya.
Ini bukan pertama kalinya Palestine Travellers mengibarkan bendera di puncak gunung untuk meningkatkan kesadaran dunia tentang Palestina. Sebelumnya mereka telah menaklukkan Gunung Kilimanjaro di Tanzania dan Gunung Elbrus di Rusia, serta Base Camp Everest.
Lalu mengapa memilih puncak Ararat kali ini?
“Turki adalah satu-satunya negara yang bisa kami kunjungi karena pembatasan virus Corona,” jelas Abbasi.
“Apalagi biaya pendakian di sana relatif murah. Ini merupakan faktor penting, karena semua kegiatan kelompok didanai sendiri,” lanjut Abbasi.
Untuk sampai ke Ararat, tim ekspedisi ini harus melalui Yordania karena Turki ada dalam ‘daftar merah’ Israel. Artinya, bila pendaki kembali dari daerah yang termasuk daftar merah itu maka akan didenda.
"Israel akan menghukum setiap orang dengan ID biru dengan mendenda kami lebih dari $ 1.200 per orang. Meskipun mengetahui bahwa ini akan terjadi, kami memutuskan untuk tetap pergi untuk mengibarkan bendera Palestina di Gunung Ararat,” katanya.
Abbasi menceritakan bahwa pendakian di Ararat cukup berat. Salju dan angin kencang membuat medan cukup berbahaya dan tidak mudah mencapai puncak.
Video Abbasi telah dibagikan berkali-kali di media sosial. Para aktivis di wilayah Palestina yang diduduki, terutama Yerusalem, mengungkapkan kebanggaan mereka atas pencapaian tim ekspedisi Palestina itu. Bahkan pendakian ini juga mendapat atensi dari media-media internasional.
"Kami tidak membayangkan tanggapan seperti itu," kata Abbasi merendah.
"Bahkan surat kabar berbahasa Ibrani meliput ekspedisi ini. Itu menegaskan pentingnya pencapaian kami dalam mengibarkan bendera kami di puncak setinggi mungkin,” jelas Abbasi.
Palestine Travellers didirikan empat tahun lalu dan saat ini memiliki sekitar 200 anggota, pria dan wanita yang berasal dari Yerusalem dan wilayah pendudukan. Mereka biasanya melakukan perjalanan ke berbagai daerah Palestina untuk mendokumentasikan budaya dan warisan Palestina.
Kelompok itu terbentuk karena dorongan cita-cita bersama untuk melestarikan sejarah dan geografi Palestina. Abbasi dan kelompoknya bertanggung jawab untuk memberi tahu orang-orang tentang tanah Palestina dan fitur geografisnya.
"Bagi kami, ini adalah bagian penting dari identitas Palestina kami, terutama mereka yang hidup di bawah pendudukan,” terang Abbasi.
Ramzi Abbasi lahir di Yerusalem dan tinggal di desa Silwan. Ia lulus dari Fakultas Fisioterapi di Universitas Bethlehem pada tahun 2009 dan bekerja sebagai fisioterapis untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Dia memainkan peran penting dalam peristiwa baru-baru ini di Yerusalem, sebagai salah satu aktivis terkemuka dalam kampanye media sosial untuk mempublikasikan apa yang terjadi di sana.
"Kami membuat suara kami agar didengar hingga seluruh dunia dan memberi tahu orang-orang tentang situasi kami, ketidakadilan, dan rasisme yang dihadapi warga Palestina di Yerusalem, termasuk pembersihan etnis, pembongkaran, dan provokasi pemukim,” paparnya.
Abbasi yakin penggunaan media sosial secara terus menerus akan mampu menyampaikan pesannya. “Kita harus berbicara tentang Yerusalem sepanjang waktu.”
"Otoritas pendudukan (Israel.red) berusaha terus-menerus untuk menekan kampanye kami dan mengurangi liputan media,” ungkapnya.
Orang-orang Palestina, tambahnya, perlu menyampaikan apa yang sebenarnya terjadi dan dengan demikian mampu melawan propaganda Israel.
Banyak orang mendaki gunung dengan berbagai tujuan. Dan, Palestine Travellers melakukannya untuk mempromosikan tujuan mereka. Dengan mengibarkan bendera Palestina di puncak-puncak tertinggi, mereka berharap nama bangsanya tetap disebut di bibir dan teringat di benak semua orang, di mana pun mereka berada di dunia. (RUTE/MEMO)
0 Komentar :
Belum ada komentar.