Internasional

Paus Leo XIV Desak Perlindungan Tempat Ibadah dan Gencatan Senjata Setelah Serangan di Gaza

Paus Leo XIV Desak Perlindungan Tempat Ibadah dan Gencatan Senjata Setelah Serangan di Gaza
Para pelayat Kristen Palestina menghadiri upacara pemakaman Saad Salameh dan Foumia Ayyad, yang tewas dalam serangan Israel yang menghantam Gereja Keluarga Kudus di Kota Gaza, pada 17 Juli 2025. (gambar : AFP)

RUANGTENGAH.co.id, Vatikan - Paus Leo XIV menyerukan perlindungan terhadap tempat ibadah dan mendesak gencatan senjata menyusul serangan mematikan militer Israel terhadap satu-satunya gereja Katolik di Gaza, yang menewaskan tiga orang. 

 

Seruan itu disampaikan dalam percakapan telepon dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, demikian pernyataan resmi Vatikan.

 

Menurut Vatikan, percakapan tersebut berlangsung pada Jumat pagi, sehari setelah serangan terhadap Gereja Keluarga Kudus di Kota Gaza yang memicu kecaman internasional. Netanyahu menghubungi Paus secara langsung dan menyatakan penyesalan mendalam atas insiden tersebut. Netanyahu mengatakan bahwa serangan ini adalah tindakan salah sasaran yang dilakukan militernya.

 

“Dalam pembicaraan itu, Bapak Suci kembali mendesak dilanjutkannya negosiasi damai, pemberlakuan gencatan senjata, dan segera diakhirinya perang,” kata Vatikan. 

 

Paus Leo juga menegaskan kembali keprihatinannya terhadap krisis kemanusiaan di Gaza yang menimpa anak-anak, lansia, dan orang sakit. Dari kediaman musim panasnya di Castel Gandolfo, Italia, Paus menekankan pentingnya melindungi tempat ibadah serta keselamatan umat beragama, baik di Palestina maupun Israel.

 

Gereja Gaza2.jpegPatriark Latin Yerusalem Pierbattista Pizzaballa (kanan) dan Patriark Ortodoks Yunani Yerusalem Theophilos III (tengah) mengunjungi Gereja Keluarga Kudus, sehari setelah terkena serangan Israel, di Kota Gaza. (Gambar : AFP)

 

Kunjungan ke Gaza

 

Di hari yang sama, dua pemimpin tertinggi gereja Kristen di Yerusalem melakukan kunjungan langka ke Gaza. Patriark Latin Yerusalem, Pierbattista Pizzaballa, dan Patriark Gereja Ortodoks Yunani, Theophilos III, menyapa umat Kristen dis ana dan meninjau langsung kondisi Gereja Keluarga Kudus yang terdampak serangan.

 

Keduanya bertemu para keluarga yang mengungsi di gereja, menyampaikan penghiburan serta bantuan pastoral. Mereka juga mengunjungi Gereja Ortodoks Yunani Santo Porphyrius untuk menyampaikan solidaritas kepada para pengungsi.

 

Menurut pernyataan dari Patriarkat Latin dan Ortodoks Yunani, kunjungan pastoral ini turut disertai dengan pengiriman bantuan makanan, peralatan medis, serta evakuasi medis bagi korban luka.

 

Pertemuan antara Paus Leo dan Netanyahu, menurut juru bicara pemerintah Israel, berlangsung dalam suasana “bersahabat”, dan kedua pihak sepakat untuk menggelar pertemuan langsung dalam waktu dekat. [RUTE/AN]

 

 

0 Komentar :

Belum ada komentar.