RUANGTENGAH.co.id, Vatikan - Paus Fransiskus pada Kamis (17/12) menyerukan kepada para pemimpin dunia untuk berhenti memproduksi senjata dan mengalihkan dananya untuk menghadapi pandemi Corona / Covid 19 terutama membantu negara-negara miskin untuk mendapatkan vaksin.
Dalam pesannya untuk Hari Perdamaian Sedunia di gereja Katholik Roma yang jatuh pada 1 Januari, Paus Fransiskus juga menyampaikan lagi seruannya tentang penghimpunan dana global yang merupakan pengalihan dari dana produksi senjata menjadi dana untuk penanggulangan kemiskinan. Pesan tahunan Paus kali ini bertajuk "Budaya Peduli sebagai Jalan Menuju Perdamaian" secara tradisional dikirimkan kepada para kepala negara, kepala pemerintahan, organisasi internasional dan para pemuka agama lain.“Berapa banyak sumber daya yang dihabiskan untuk persenjataan, terutama senjata nuklir, yang dapat digunakan untuk prioritas yang lebih signifikan seperti memastikan keselamatan individu, kampanye perdamaian dan pembangunan manusia seutuhnya, memerangi kemiskinan, dan penyediaan perawatan kesehatan,” kata Paus.
“Masalah global seperti pandemi Covid 19 dan perubahan iklim saat ini hanya membuat tantangan semakin nyata,” tambahnya.
Di bawah Paus Fransiskus, Gereja Katolik Roma terus mengkampanyekan sikap melawan senjata nuklir dan menyerukan penghapusannya secara total. Pada 2017, dia mengatakan negara-negara seharusnya tidak menimbunnya bahkan meski untuk tujuan pencegahan.
“Keputusan yang sangat berani untuk membentuk 'Dana Global' dengan uang yang dihabiskan untuk senjata dan pengeluaran militer lainnya, untuk mengikis angka kelaparan secara permanen dan berkontribusi pada pembangunan negara-negara termiskin,” katanya.
Paus Fransiskus, yang telah berulang kali mengutuk apa yang disebut "nasionalisme vaksin", mengatakan bahwa negara-negara termiskin tidak boleh ketinggalan dalam perang melawan virus Corona.
“Saya memperbarui seruan saya kepada para pemimpin politik dan sektor swasta untuk memudahkan akses ke vaksin Covid 19 dan teknologi penting yang diperlukan untuk merawat orang sakit, orang miskin dan mereka yang paling rentan,” katanya.
Paus menyampaikan penghormatan kepada staf medis dan pekerja lini depan lainnya yang mempertaruhkan nyawa dengan membantu para korban virus Corona, terutama mereka yang meninggal dalam proses tersebut.
“Dalam menghadapi pandemi, kita menyadari bahwa kita berada di perahu yang sama, kita semua rapuh dan bingung, tetapi pada saat yang sama penting dan dibutuhkan, kita semua dipanggil untuk mendayung bersama,” katanya. (RUTE/AA/arabnews)
0 Komentar :
Belum ada komentar.