RUANGTENGAH.co.id, New York - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan bahwa sekolah-sekolah yang berada di bawah pengelolaan Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) di wilayah Jalur Gaza bagian tengah sudah mengalami lima kali serangan dari militer Israel.
PBB menyampaikan hal ini para Rabu (11/9) bahwa semua serangan tersebut berlangsung dalam sebelas bulan terakhir. Padahal sekolah-sekolah tersebut menjadi tempat berlindung para pengungsi sipil yang kebanyakan di antara mereka adalah wanita dan anak-anak.
Kepada wartawan juru bicara PBB Stephane Dujarric menyampaikan bahwa sebelumnya pihaknya sudah menginformasikan kepada Israel bahwa sekolah-sekolah tersebut adalah tempat menampung para pengungsi sipil.
Dujarric juga mengatakan bahwa saat ini PBB masih terus mengkonfirmasi laporan yang menyebut bahwa sejumlah staf UNRWA telah tewas dalam serangan mematikan itu.
"Rekan-rekan kami sedang terus mengevaluasi situasi di lapangan,” paparnya.
Menurut informasi yang beredar, terdapat korban tewas 14 orang termasuk staf UNRWA dan beberapa lainnya terluka akibat serangan militer Israel. Hal ini diinformasikan juga oleh Kantor Media Gaza.
Dujarric menyebut bahwa sampai saat ini PBB masih berupaya menghubungi otoritas militer Israel namun belum mendapatkan penjelasan.
“Kami mengutuk serangan udara yang menargetkan warga sipil dan serangan yang menargetkan fasilitas PBB,” tegas Dujarric.
Ia menerangkan bahwa seharusnya fasilitas PBB tidal dijadikan target serangan oleh militer manapun di dunia.
Fakta di lapangan menunjukkan bahwa pasukan Isarel telah menargetkan fasilitas sipil di Gaza seperti sekolah, rumah sakit dan tempat ibadah.
Sedikitnya 100 orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan terhadap Sekolah Al Taba’een di Gaza City pada bulan lalu. Sekolah tersebut selama ini menjadi tempat berlindung 6.000 warga Palestina. [RUTE/anadolu]
0 Komentar :
Belum ada komentar.