Internasional

Pengungsi Rohingya Dilanda Kebakaran Hebat, Al Azhar Mesir Kirim Bantuan

Pengungsi Rohingya Dilanda Kebakaran Hebat, Al Azhar Mesir Kirim Bantuan
Grand Syaikh Al Azhar Mesir, Ahmad Al Thayyeb.

RUANGTENGAH.co.id, Kairo - Grand Syaikh Al Azhar, Prof Dr Ahmad Al Thayyeb mengirimkan bantuan kemanusiaan dari Al Azhar Mesir untuk muslim Rohingya di Bangladesh yang baru-baru ini dilanda kebakaran hebat. 

 

Kamp Pengungsian mereka di Distrik Cox’s Bazzar, Bangkadesh, tepatnya di kamp blok Balukhali, mengalami kebakaran pada hari Minggu sore (5/3) kemarin. Dilansir Reuters bahwa penyebab kebakaran kamp yang menampung lebih dari satu juta pengungsi tersebut hingga kini belum diketahui.  

 

Dilansir Deutsche Welle, setidaknya 2.000 tenda, pusat kesehatan dan 21 pusat pembelajaran, serta 35 masjid hancur akibat kebakaran itu. Sementara sekitar dua belas ribu pengungsi kehilangan tempat tinggal.

 

Grand Syaikh Al Azhar menyampaikan rasa duka cita atas musibah itu dan menyeru kepada komunitas internasional untuk memberikan dukungan dan bantuan kemanusiaan kepada pengungsi Rohingya. 

 

Al Azhar mengirimkan bantuan berupa tenda, pakaian, selimut, obat-obatan dan bahan makanan. Selain itu, Al Azhar juga menjalin komunikasi dengan pemerintah Bangladesh untuk keperluan distribusi bantuan sehingga bisa sesegera mungkin diterima para pengungsi. 

 

Belasan ribu pengungsi Rohingya kehilangan tempat tinggal. (gambar : dw)Belasan ribu pengungsi Rohingya kehilangan tempat tinggal. (gambar : dw)

Dhaka Tribune, surat kabar lokal Bangladesh menyebut bahwa saat kebakaran terjadi empat unit mobil pemadam kebakaran diterjunkan ke lokasi hingga kobaran api berhasil dikendalikan dan tidak menimbulkan korban jiwa. 

 

Sebelumnya, kamp pengungsi Rohingya di Cox’s Bazzar ini pernah mengalami kebakaran pada tahun 2021 dan 2022 yang menelan korban jiwa 15 orang dan menghancurkan 10.000 rumah penampungan. 

 

Lebih dari 1 juta etnis Rohingya melarikan diri ke Bangladesh untuk menyelamatkan diri dari genosida yang dilakukan  militer negaranya, Myanmar. 

 

Upaya Bangladesh untuk memulangkan mereka ke Myanmar mengalami kegagalan beberapa kali. Terlebih, kondisi Myanmar yang semakin memburuk sejak militer mengambil alih kekuasaan di negara tersebut pada 2021 lalu. Sementara Myanmar menolak status kewarganegaraan mereka dan mencabut hak-haknya. (RUTE/egyptoday)

 

0 Komentar :

Belum ada komentar.