Internasional

Perdana Menteri Spanyol Desak Dunia Hentikan Jual Senjata ke Israel

Perdana Menteri Spanyol Desak Dunia Hentikan Jual Senjata ke Israel
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez. (gambar : 1Lurer)

RUANGTENGAH.co.id, Madrid - Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez pada Jumat (11/10) mendesak masyarakat internasional untuk berhenti menjual senjata ke Israel. Ia mengutuk serangan militer Israel terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon. (United Nations Interim Force in Lebanon/UNIFIL). 

 

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Rusia, Tiongkok, dan Italia juga mengutuk pasukan Israel atas serangan terhadap unit penjaga perdamaian PBB.

 

Pasukan Israel menembaki sebuah pos pengamatan yang digunakan oleh pasukan UNIFIL di Lebanon Selatan pada hari Jumat. Serangan ini melukai dua orang, kata seorang sumber PBB. 

 

Pasukan penjaga perdamaian melaporkan bahwa serangan itu terjadi selama tiga hari berturut-turut ketika pasukan Israel melancarkan serangan terhadap Hizbullah. 

 

Otoritas Spanyol menyebut bahwa tidak ada pasukannya yang terluka akibat serangan itu. Spanyol telah mengerahkan 650 pasukan penjaga perdamaian di Lebanon dan seorang jenderal yang memimpin misi tersebut.

 

“Pada titik ini, izinkan saya mengkritik dan mengutuk serangan yang dilakukan angkatan bersenjata Israel terhadap misi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon,” kata Sanchez. 

 

Sejak jauh hari Spanyol telah mengkritik Israel dalam eskalasi konflik di Timur Tengah baru-baru ini, setelah bertemu Paus Fransiskus di Vatikan.

 

Sanchez mengatakan Spanyol berhenti menjual senjata ke Israel sejak Oktober 2023 dan mendesak seluruh dunia untuk melakukan hal yang sama guna mencegah eskalasi lebih lanjut di kawasan tersebut.

 

“Saya pikir sangat mendesak mengingat apa yang terjadi di Timur Tengah bahwa masyarakat internasional berhenti mengekspor senjata ke pemerintah Israel,” tegasnya.

 

“Saya memberi tahu Israel bahwa insiden ini tidak dapat ditoleransi,” kata kepala PBB.

 

Guterres memperingatkan Israel agar tidak terulang insiden yang tidak dapat ditoleransi itu.

 

"Tentu saja ada reaksi dari banyak pihak yang menyatakan solidaritas kepada pasukan penjaga perdamaian yang terluka dan memberi tahu Israel dengan sangat jelas bahwa insiden ini tidak dapat ditoleransi dan tidak boleh terulang,” kata Guterres setelah berunding dengan para pemimpin Asia Tenggara dalam sebuah pertemuan puncak di Laos. [RUTE/arabnews)

 

 

0 Komentar :

Belum ada komentar.