RUANGTENGAH.co.id, Doha - Taliban dan pemerintah Afghanistan akan melakukan perundingan damai putaran kedua di Doha, Qatar. Kedua belah pihak akan memulai perundingan bulan depan, Januari 2021. Meski Presiden Afghanistan Ashraf Ghani sebelumnya telah menyerukan agar perundingan tahap kedua mengambil tempat di Afghanistan.
"Putaran kedua pembicaraan akan dimulai pada tanggal 5 Januari di Doha," kata Faraidoon Khwazoon, juru bicara Dewan Tinggi untuk Rekonsiliasi Nasional Afghanistan, yang memimpin proses perdamaian secara keseluruhan di negara itu.
"Komite kepemimpinan dewan memutuskan untuk mengadakan pembicaraan di Doha," tulisnya dalam akun Twitternya.
Ia menambahkan bahwa banyak negara yang sebelumnya menawarkan diri secara sukarela menjadi tuan rumah pembicaraan namun menarik tawaran mereka karena Covid 19.
Dalam pernyataan terpisah, kantor kepresidenan Afghanistan mentweet bahwa presiden Ghani mengadakan pembicaraan dengan pimpinan dewan, Abdullah Abdullah. Keduanya membicarakan tempat untuk perundingan putaran kedua. Sebelumnya, pada Desember lalu para negosiator masing-masing pihak yang berunding di Doha, Qatar, sepakat untuk menjeda perundingan yang sudah berjalan selama tiga bulan sejak September. Mereka sepakat akan melanjutkan perundingan tanggal 5 Januari 2021.Tetapi persiden Ghani dan beberapa pejabat tinggi Afghanistan menyerukan agar pertemuan putaran berikutnya diadakan di Afghanistan.
"Tidak tepat untuk bersikeras mengadakan pembicaraan di hotel-hotel mewah. Masyarakat perlu melihat bagaimana pembicaraan itu terjadi, masalah mana yang menjadi fokus dan mengapa," kata Ghani segera setelah pengumuman jeda perundingan.
Namun, sejarah mencatat bahwa Taliban selalu menolak perundingan jika berlokasi di Afghanistan. Taliban memilih Doha, Qatar sebagai lokasi perundingan karena mereka memiliki kantor perwakilan politik di sana. Perundingan antara Taliban dan pemerintah Afghanistan menyusul kesepakatan antara Taliban dan Amerika Serikat pada Februari lalu yang salah satu poinnya adalah penarikan pasukan asing. Sayangnya, sementara perundingan berlangsung yang dilanjutkan dengan masa jeda hingga pekan depan, insiden kekerasan terus terjadi di Kabul dan wilayah lain di Afghanistan. Taliban dan pemerintah Afghanistan sama-sama berharap perundingan ini bisa segera mengakhiri perang yang telah berlangsung hampir dua dekade. (RUTE/AA/alaraby)
0 Komentar :
Belum ada komentar.