RUANGTENGAH.co.id, Kairo - Dalam upaya mengadopsi teknologi baru di bidang pertanian di Mesir, pemerintah mulai menerapkan sistem sensor kelembaban untuk mengatur irigasi dan meningkatkan produktivitas tanaman.
"Dalam enam bulan, petani Mesir dapat mengairi tanahnya saat dia tinggal di rumah cukup melalui ponselnya," kata Menteri Pengairan Mesir Mohamed Abdel Atti selama kunjungan inspeksi ke kota Al Fayyoum pada hari Kamis (3/12).
Sistem digital baru ini mencakup penggunaan sensor kelembaban yang akan ditanam di dalam tanah untuk mengukur persentase kelembaban tanah, kemudian datanya akan dikirim ke aplikasi mobile petani melalui sinyal satelit, Kepala Bidang Perencanaan di Kementerian Sumber Daya Air dan Irigasi Eman Sayed mengatakan kepada Youm7, Kamis (3/12).
Dia menambahkan bahwa eksperimen ini sedang diterapkan sekarang di provinsi Sharqia, di mana sensor ditanam dan dihubungkan ke kementerian, dengan mengatakan "kami dapat mengetahui tingkat kelembapan dan apakah lahan perlu irigasi atau tidak." Jadi, petani bisa tahu kapan dia ada di rumah apakah lahannya perlu irigasi atau tidak.
Tren baru pertanian cerdas bertujuan untuk menciptakan database dan layanan digital yang mengumpulkan data akurat tentang tanah dan tanaman untuk memastikan produktivitas tinggi dan kualitas yang baik.
Pada September 2020, Menteri Pertanian dan Komunikasi menyepakati percepatan digitalisasi layanan pertanian seperti penggunaan aplikasi ponsel untuk membantu petani dalam transaksi pertanian, pengendalian hama dan serangga, serta penanaman, pengairan dan panen kurma.
Kementerian sedang mengerjakan sistem digital baru dengan menggunakan apa yang disebut Farmer’s Smart Card untuk menjadi kartu pembayaran alih-alih dokumen berbasis kertas. (RT/AA/egypttoday)
0 Komentar :
Belum ada komentar.