Nasional

Presiden RI : Pembunuhan Ismail Haniyeh Tidak Dapat Ditoleransi

Presiden RI : Pembunuhan Ismail Haniyeh Tidak Dapat Ditoleransi
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. (Gambar : banggaikep)

RUANGTENGAH.co.id, Jakarta - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, secara tegas menyatakan bahwa pembunuhan pemimpin tertinggi Hamas, Ismail Haniyeh sebagai tindakan kekerasan dan pembunuhan. 

 

“Ini adalah tindakan kekerasan dan pembunuhan yang tidak dapat ditoleransi, dan itu terjadi di wilayah kedaulatan Iran,” tegas Presiden Jokowi seperti dikutip harian Jakarta Globe, Kamis (1/8). 

 

Pada hari Rabu pagi (31/7) otoritas Iran dan Hamas mengumumkan kematian Ismail Haniyeh akibat sebuat serangan udara terhadap kediamannya di Teheran, Iran, sehari setelah ia menghadiri pelantikan Presiden Iran yang baru, Masoud Pezeshkian.

 

Meski Israel tetap bungkam atas peristiwa ini, namun Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengisyaratkan keterlibatan Israel dalam pembunuhan Haniyeh. 

 

Presiden Jokowi menekankan bahwa peristiwa yang terjadi di wilayah Iran itu tidak dapat diterima. 

 

“Saya yakin semua orang, termasuk Indonesia, mengutuk kekerasan dan pembunuhan seperti itu,” kata Presiden Jokowi. 

 

Israel yang mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang memerintahkan genjatan senjata sesegera mungkin, tengah menghadapi kecaman internasional di tengah semakin brutalnya serangan di Jalur Gaza. 

 

Hingga saat ini setidaknya 39.445 orang telah tewas sejak Oktober lalu. Sebagian besar dari para korban adalah wanita dan anak-anak. Sementara, 91 ribu orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat. 

 

Hampir 10 bulan sudah sejak Oktober lalu, sebagian besar wilayah Gaza hancur, sementara akses air bersih, makanan, dan obatan-obatan tertutup. 

 

Mahkamah Internasional telah menuduh Israel melakukan genosida di Palestina. Mahkamah juga telah menuntut Israel untuk menghentikan kekerasan dan menarik militernya dari wilayah Palestina khususnya Rafah yang telah menjadi pusat para pengungsi untuk mencari perlindungan. [RUTE/anadolu] 

 

 

0 Komentar :

Belum ada komentar.