Internasional>Eropa

Ratusan Mahasiswa Pawai Memprotes Pengangkatan Rektor Loyalis Erdogan

Ratusan Mahasiswa Pawai Memprotes Pengangkatan Rektor Loyalis Erdogan

RUANGTENGAH.co.id, Ankara - Ratusan mahasiswa melakukan konvoi pada hari Rabu (6/1) untuk memprotes pengangkatan rektor Universitas Bogazici yang merupakan seorang loyalis presiden Recep Tayyip Erdogan.

Para pelajar ini mengabaikan peringatan polisi untuk membubarkan diri dan tidak membuat kerumunan untuk menghindari penyebaran virus Covid 19.

Aksi demontrasi berlangsung selama tiga hari. Ini menjadi sebuah aksi protes yang langka terjadi di Turki sejak pemerintahan Erdogan berhasil memukul mundur upaya kudeta tahun 2016.

Pada aksi protes hari pertama, Senin (4/1) terdapat lebih dari 1.000 orang demonstran yang bentrok dengan polisi. Mereka memprotes pengangkatan Melih Bulu oleh Erdogan sebagai rektor dari kampus bergengsi Universitas Bogazici.

Polisi Turki berhasil mengamankan 36 orang pendemo dalam serangkaian penangkapan sejak Selasa (5/1) dini hari. Aparat keamanan memagari universitas dan memborgol gerbangnya untuk mencegah pengunjukrasa memasuki kampus pada hari Rabu.

Ratusan mahasiswa berkumpul kembali dan memutuskan untuk mengadakan pawai protes. Mereka berkoordinasi melalui media sosial. Mereka berjalan meneriakkan yel-yel di sepanjang Bosphorus sebelum naik feri dan menyeberang ke sisi Asia Istanbul untuk unjuk rasa yang lebih besar.Wartawan AFP memperkirakan jumlah mereka 1.000 orang.

Polisi anti huru hara siaga mengawasi para pendemo tanpa melakukan intervensi di sepanjang rute pawai mereka.

“Berjalan bersama melakukan protes membuat kami merasa sangat baik,” kata siswa Zehra Aydemir.

“Saya bangga bahwa teman-teman saya dan saya dapat bertemu dan memperjuangkan apa yang kami inginkan,” tambah lulusan universitas Cinar Cifter itu.

Bayangan Gezi Park 2013

Erdogan belum mengomentari aksi protes ini. Namun para pejabat Turki ingin menghindari terulangnya protes Gezi Park tahun 2013 yang awalnya hanya aksi massa dalam jumlah kecil di pusat kota Istanbul, tapi berubah menjadi tantangan serius pertama bagi pemerintahan Erdogan.

Mitra koalisi Erdogan, Devlet Bahceli dari partai MHP ultranasionalis mengatakan aksi protes itu perlu dibubarkan sebelum berkembang lebih jauh dan tak terkendali.

"Mereka yang mencoba mengusik Turki dengan mengambil isu pengangkatan rektor itu adalah bidak teroris dan separatis yang berpakaian seperti mahasiswa," kata Bahceli, Rabu.

“Para demonstran mencoba menciptakan pemberontakan Gezi baru," kata Bahceli.

Universitas Bogazici secara tradisional menjadi benteng perjuangan kiri yang kerap menjadi target pemerintah di masa lalu. Pemerintah Turki pernah menangkap beberapa mahasiswanya setelah demonstrasi menentang oparasi militer Turki di Suriah pada 2018. (RUTE/AA/arabnews)

Tags: -

0 Komentar :

Belum ada komentar.