Internasional>Eropa

Rekor 952 Kematian Dalam Sehari Akibat Corona, Jerman Ambil Langkah Ini

Rekor 952 Kematian Dalam Sehari Akibat Corona, Jerman Ambil Langkah Ini

RUANGTENGAH.co.id, Berlin - Jerman memberlakukan lockdown ketat di wilayahnya pada Rabu (16/12), sejak angka kematian akibat virus Corona melonjak. Otoritas setempat menutup pertokoan, pusat perbelanjaan dan sekolah untuk menahan penyebaran virus.   

Terbaru, Jerman mencatat 179,8 kematian akibat Corona per 100.000 penduduk dalam tujuh hari terakhir. Ini adalah angka tertinggi dan peningkatan yang signifikan dari angka sebelumnya 149 kematian per 100.000 penduduk pada minggu lalu, kata Robert Koch Institute, pusat pengendalian penyakit negara.

Catatan terakhir ini sekaligus juga menunjukkan peningkatan angka kematian harian. Jerman yang memiliki 16 negara bagian melaporkan bahwa lebih dari 952 orang telah meninggal dunia dalam sehari akibat Corona, kata lembaga itu. Sehingga total angka kematian di Jerman hingga saat ini mencapai 23.427.

Ini jauh lebih besar dari angka kematian harian sebelumnya yang mencapai 598 kematian. Ini belum ditambah angka kematian dari negara bagian Saxony Timur yang tidak melaporkan angka kematian harian, padahal wilayahnya termasuk yang terpukul paling berat oleh Corona. Rumah sakit di sana sudah tak sanggup lagi menampung pasien Corona.

Menyikapi peningkatan signifikan yang dimulai sejak Oktober Jerman memberlakukan lockdown sejak awal November. Mereka menutup bar dan restoran, tapi mengizinkan pertokoan tetap buka. Langkah tersebut cukup efektif menekan angka infeksi harian meski tidak sampai membuatnya menurun. Hal ini membuat pemerintah Jerman menerapkan lockdown lebih ketat.

Selain menutup pertokoan dan menerapkan pembelajaran jarak jauh untuk anak sekolah selama beberapa hari sebelum liburan Natal. Pertemuan pribadi dibatasi untuk dua rumah tangga dengan maksimal lima orang.

Toko kelontong, apotek, pom bensin, bank, dan bisnis lain yang menyediakan layanan yang dianggap penting - termasuk penjual pohon Natal - dapat tetap buka.

Di Saxony, tempat virus menyebar paling cepat di Jerman saat ini, rumah sakit penuh sesak. Gubernur negara bagian tersebut mengatakan pembatasan yang lebih drastis mungkin diperlukan. Ia mengatakan jika masih ada orang yang bebas berkeliaran di luar rumah maka itu sama saja sebagai racun alami.

Lockdown ketat diperkirakan akan berlangsung hingga setidaknya 10 Januari. Kebijakan ini mendapat dukungan luas dari warga Jerman. Jajak pendapat terbaru menunjukkan lebih dari 80% warga Jerman menyetujui langkah-langkah lockdown ketat.

“Tahun ini, menurut saya Natal tidak sepenting itu, di hadapan fakta-fakta yang kita miliki di masyarakat saat ini,” kata Stella Kretschmer, yang sedang mengambil resep di kota barat Cologne.

Pelajar berusia 27 tahun itu mengatakan bahwa dia mendukung penutupan toko.

Sebelumnya, Jerman mendapat pujian secara luas karena berhasil memperlambat penyebaran Corona di musim semi. Tetapi karena orang-orang menjadi lalai dengan aturan jaga jarak dan masker selama musim panas, jumlah kasus mulai meningkat lagi bahkan lebih besar.

Kasus harian memuncak pada bulan Maret lalu yaitu sekitar 6.000. Saat ini meningkat empat kali lipat dengan 27.728 kasus baru dilaporkan pada hari Rabu (16/12) oleh Robert Koch Institute.

Pemerintah Jerman telah menekan Uni Eropa dengan keras untuk mempercepat persetujuan terhadap vaksin virus Corona, dan Badan Obat-obatan Eropa telah menjadwalkan pertemuan pada hari Senin depan untuk itu. Vaksinasidiharapkan dimulai sebelum akhir tahun, para pejabat Jerman mendesak warganya untuk tetap bersabar dan menghormati peraturan selama liburan.

Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn mengatakan Jerman siap dan dapat memulai vaksinasi dalam dua hingga empat hari setelah persetujuan EMA.

"Pada musim panas, kami akan bisa kembali normal, selangkah demi selangkah," katanya Rabu di televisi RTL. (RUTE/AA/thenationpress)

Tags: -

0 Komentar :

Belum ada komentar.