Hikmah

Sehat itu dari Hati

Sehat itu dari Hati

Oleh : Abu Amna

Pernahkah Anda merasa resah, gelisah, hati dan pikiran tidak tenang, atau yang diistilahkan dengan stres, kemudian tubuh Anda pun rasanya lesu, malas melakukan aktifitas. Bad mood. Setiap orang tentu pernah merasakan hal seperti itu. Sangat manusiawi.

Para ahli mengatakan bahwa memang ada keterkaitan antara kondisi hati dengan kondisi fisik. Jika hati riang gembira, maka fisik pun akan terasa lebih fit dan bersemangat melakukan aktifitas. Sebaliknya, jika hati suram, maka fisik pun akan malas beraktifitas.

Secara ilmiahnya stress bisa menimbulkan gangguan psikosomatis atau gangguan fungsional, yaitu kondisi di mana timbulnya rasa sakit dan masalah pada organ tubuh. Oleh karenanya, stress sebenarnya dapat memicu berbagai penyakit pada tubuh seperti darah tinggi, stroke, jantung dan lain sebagainya.

Maka, itulah mengapa dalam salah satu hadits Rasulullah Saw. pernah menasihatkan bahwa di dalam tubuh kita ini ada segumpal daging yang apabila dia baik maka baik pula seluruh tubuh kita, tapi jika dia jelek maka jelek pula seluruh tubuh kita. Hadits ini diriwayatkan Imam Bukhari pada hadits nomor 52 dan Imam Muslim pada hadits nomor 1599.

Artinya, jika kita ingin sehat, apalagi di tengah pandemi Covid 19 ini, maka mulailah dengan menjaga kondisi hati kita agar senantiasa terhindar dari keresahan dan kegelisahan. Jaga agar kondisi hati tetap tenang dan tentram. Jika pun sempat resah, maka segera kondisikan agar tenang kembali.

Stress biasanya muncul karena penyakit hati seperti iri dengki, sombong, rendah diri, pesimis, pamer atau ingin dipuji orang lain dan lain sebagainya.

Kita ambil contoh salah satu. Ingin dipuji orang misalnya. Kita berupaya berpenampilan semantap mungkin. Gaya, melengapi diri dengan aksesori dunia yang wah karena ingin dianggap keren oleh orang lain.

Atau misalnya, kita bertutur kata sefasih mungkin, memakai istilah-istilah yang terdengar asing, supaya dipandang alim, dinilai pintar oleh orang lain.

Ketika pujian benar-benar datang kepada kita, maka hati kita berbunga-bunga dan ketagihan dengan pujian. Namun, ketika pujian itu tidak datang, atau bahkan yang datang malah cibiran, maka stress-lah kita. Yang terjadi rupanya tak sesuai keinginan.

Dampaknya, tubuhpun akan merespon dengan sikap-sikap tak semangat. Menjadi malas melakukan kegiatan, apalagi melakukan amal shalih. Dan, jika kondisi ini terus dituruti, terus didramatisir, maka akan semakin dalam penyakit hati dan semakin rusaklah tubuh kita.

Lantas, bagaimana agar hati kita tetap tenang. Atau bisa kembali tenang setelah sempat mengalami stress?

Jawabannya ada dalam Al Quran. Allah Ta’ala berfirman, “Hanya dengan mengingat Allah, maka hatimu menjadi tenteram.” (QS. Ar Ra’du [13] :28)

Tentu kita ini hanya manusia biasa yang bisa melakukan kesalahan, bisa lupa, bisa terpapar penyakit hati. Namun, bukankah sebaik-baiknya orang yang melakukan kesalahan adalah yang bertaubat dan memperbaiki diri, sebagaimana pesan baginda Nabi Saw.

Maka, saat kita menyadari bahwa semangat kita sedang menurun, iman melemah, tubuh rasanya berat melakukan ibadah dan kebaikan akibat stress di dalam hati, segeralah beristighfar, segera mengingat dan menyebut nama Allah Ta’ala. Karena hanya Allah yang Maha Menguasai hati kita dan hanya Allah yang Maha Memulihkan keruhnya jiwa kita.

Bukankah para ahli kesehatan mengatakan bahwa seseorang menjadi lebih mudah terpapar virus Covid 19 saat daya tahan atau imun tubuhnya menurun, dan imun yang turun itu bisa dipicu oleh stress.

Oleh karena itu, mari rutinkan berdzikir, mengingat dan menyebut nama Allah di setiap waktu. Supaya tenang hati kita. Karena tubuh yang sehat berawal dari hati yang sehat pula. Wallahua’lam bishshawab!

Tags: -

0 Komentar :

Belum ada komentar.