RUANGTENGAH.co.id, Berlin - Jerman telah memulangkan warga negaranya yang terdiri dari tiga wanita dan 12 anak-anak dari kamp-kamp penampungan di timur laut Suriah karena alasan kemanusiaan. Heiko Maas, Menteri Luar Negeri Jerman menyampaikan hal ini Minggu (20/12).
Maas tidak mengidentifikasi lebih jauh identitas perempuan atau anak-anak, yang diterbangkan kembali ke Jerman pada Sabtu (19/12) lalu.
Namun, mingguan Jerman Bild am Sonntag melaporkan bahwa ketiga wanita tersebut telah meninggalkan Jerman dalam beberapa tahun terakhir untuk bergabung dengan kelompok ekstremis ISIS, Suriah. Laporan itu mengidentifikasi wanita tersebut sebagai Merve A., Yasmin A. dan Leonora M.
Juga pada hari Minggu, kantor kejaksaan federal Jerman mengatakan seorang warga negara Jerman bernama Leonora M. telah diamankan setibanya di bandara Frankfurt. Disebutkan bahwa dia disangkakan menjadi anggota kelompok teroris asing dan diduga melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Maas mengatakan dirinya sangat lega dengan kembalinya 12 anak dan tiga ibu mereka. Dia mengatakan pemulangan itu dilakukan atas kerja sama dengan Finlandia yang membawa pulang enam anak dan dua wanita warga negara mereka.
“Ini adalah kasus kemanusiaan, terutama yatim piatu dan anak-anak yang sakit - kasus di mana pemulangan sangat dibutuhkan,” kata Maas.
“Kabar baik sebelum Natal ini membuat kami yakin bahwa kami juga akan dapat mengatur pemulangan selanjutnya,” katanya.
Ratusan orang Eropa - banyak dari mereka wanita muda - meninggalkan benua itu dalam beberapa tahun terakhir untuk bergabung dengan ISIS dan berperang di Suriah dan Irak. Beberapa tewas, yang lain ditangkap dan ditahan oleh otoritas Turki, Kurdi atau Irak yang sangat ingin mendeportasi mereka termasuk anak-anak, kembali ke Eropa.
Pemerintah Eropa, bagaimanapun, enggan untuk menarik kembali pendukung ISIS yang telah teradikalisasi.
Para wanita dan anak-anak yang baru tiba di Jerman itu sebelumnya ditahan di kamp Al Hol dan Roj di timur laut Suriah, kata kementerian luar negeri Jerman. Kamp-kamp tersebut dikelola oleh pemerintahan yang dipimpin Kurdi di timur laut Suriah tetapi tidak memiliki fasilitas layanan dasar dan penuh untuk penanganan penyakit dan pelanggaran hukum.
Al Hol menahan lebih dari 60.000 tahanan Suriah, Irak, dan Barat, sebagian besar anggota keluarga pejuang ISIS atau pendukung kelompok itu yang tetap berada di wilayah yang dikuasainya hingga pertempuran terakhir pada Maret tahun lalu.
Roj adalah kamp yang lebih kecil dengan sebagian besar orang Barat - juga anggota keluarga milisi ISIS atau pendukungnya yang dipenjara atau terbunuh.
Otoritas yang dipimpin Kurdi mengatakan bulan lalu mereka mulai membebaskan sekitar 25.000 warga Suriah yang ditahan di kamp Al Hol. Hal itu memungkinkan mereka untuk kembali ke rumah jika mereka mau. (RUTE/AA/alaraby)
0 Komentar :
Belum ada komentar.