RUANGTENGAH.co.id, Kairo - Faksi-faksi Palestina berkumpul di Kairo pada Selasa dan Rabu, 16-17 Maret ini. Pertemuan ini memiliki agenda dialog nasional Palestina menyongsong pemilihan dewan legislatif.
Pemilihan sendiri rencananya akan berlangsung selama lima hari dan berfokus pada restrukturisasi Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).
Faksi-faksi yang tiba di Kairo melalui jalur darat lewat perbatasan Rafah. Mereka berkomitmen membahas dasar-dasar dan mekanisme yang akan digunakan untuk pembentukan Dewan Nasional Palestina yang baru.
Semua faksi bersepakat untuk mendukung agenda ini dan mengantisipasi semua kendala yang mungkin muncul dalam prosesnya.
"Mengaktifkan, mengembangkan dan membangun kembali Organisasi Pembebasan Palestina telah menjadi tuntutan nasional selama 16 tahun," kata Khalil Al Hayya, anggota biro politik Hamas.
Semua faksi juga menegaskan bahwa dialog akan membahas pemilihan Dewan Nasional Palestina, mengintegrasikan faksi lainnya dalam kerangka PLO, dan membahas secara rinci kriteria untuk membentuk dewan, apakah itu akan melalui konsensus atau dengan melakukan pemilihan langsung.
Pertemuan Kairo juga membahas pengembangan dan pengaktifan PLO agar semua faksi bisa masuk ke dalam prinsip kemitraan politik.
Jamil Mezher, seorang anggota biro politik dari Front Populer untuk Pembebasan Palestina mengatakan, “Pentingnya putaran ini adalah kesepakatan untuk mengatur ulang Dewan Nasional Palestina, dan kemudian Dewan Pusat dan Komite Eksekutif, serta membahas pemisahan otoritas dari organisasi karena organisasi adalah rujukan politik."
Sebelumnya, kesepakatan telah ditandatangani pada 9 Februari antara faksi-faksi Palestina yang disponsori oleh Mesir. Kesepakatan untuk mengadakan pemilihan legislatif dan presiden untuk pertama kalinya dalam hampir 15 tahun. Dialog juga membahas prosedur terkait pemilu dan dewan.
Para pejabat faksi mengatakan bahwa mereka memandang dialog Kairo sangat penting.
Mohammad Al Hindi, anggota biro politik Jihad Islam, mengatakan pihaknya memiliki proposal yang bertujuan membangun dewan nasional baru melalui pemilihan.
Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh berharap faksi-faksi tersebut dapat menambahkan sentuhan akhir pada konsensus nasional untuk mengadakan pemilihan. Dia berterima kasih atas upaya Mesir menjadi tuan rumah atas kontribusinya sebagai fasilitator.
Hisham Kahil, direktur eksekutif Komisi Pemilihan Umum Pusat, membenarkan bahwa panitia akan berpartisipasi dalam dialog putaran berikutnya karena topik paling menonjol yang akan dibahas adalah mengamankan pemilihan. (RUTE/AA/ARABNEWS)
0 Komentar :
Belum ada komentar.