RUANGTENGAH.co.id, Teheran - World Forum for Proximity of Islamic Schools of Thought (WFPIST) yang berpusat di Teheran, Iran menyambut baik seruan Al Azhar Al Syarif untuk menjalin dialog antara Sunni dan Syiah.
Sekretaris Jenderal WFPIST Hamid Shahriari berkirim surat pada hari Senin (7/11) kepada Grand Syaikh Al Azhar, Syaikh Ahmad Al Thayyeb.
“Ungkapan kesiapan Anda untuk menjadi tuan rumah dialog ini dengan kehadiran para ulama Al Azhar, menunjukkan kesiapan Anda dalam masalah ini, serta menunjukkan Anda berupaya mencapai tujuan ini dengan kejujuran dan niat murni untuk mendekatkan diri kepada Tuhan,” tulis Shahriari dalam suratnya.
Shahriari yang juga merupakan ulama terkemuka Syiah itu mengungkapkan dalam tulisannya dukungan atas gagasan dialog yang disampaikan Grand Syaikh Al Azhar.
WFPIST selalu mendukung upaya dialog yang mengensampingkan perbedaan dan mendahulukan kepentingan umat di atas kepentingan pribadi, tulis Shahriari.
“Juga hari ini, sebagai bentuk dukungan atas seruan Anda, kami menyatakan kesiapan kami untuk menawarkan semua fasilitas kami demi mendukung kelancaran acara ini,” lanjut Shahriari.
Ulama Iran itu juga mendoakan kesuksesan untuk Syaikh Ahmad Al Thayyeb dalam upayanya selama ini mendakwahkan Islam, mengkampanyekan persaudaraan dan melawan pemikiran ekstrim yang menebar kebencian dan perpecahan.
Sebelumnya, Grand Syaikh Al Azhar Al Syarif, Ahmad Al Thayyeb menyatakan kesiapan dirinya dan para ulama Al Azhar untuk menjalin dialog dengan Syiah.
Hal itu beliau sampaikan pada Sidang Reguler ke-16 Majelis Hukama Muslimin (MHM) di Manama, Bahrain. Sidang kali ini terasa lebih spesial karena dihadiri juga oleh Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus. Sidang digelar seusai acara Forum Dialog Bahrain yang mengusung tema “Timur dan Barat untuk Koeksistensi Manusia” pada 3-4 November 2022.
“Saya, para ulama Al Azhar dan para ulama senior di Majlis Hukama Muslimin siap dengan tangan terbuka untuk duduk bersama di satu meja bundar dengan saudara-saudara Syiah kita untuk mengesampingkan perbedaan dan memperkuat persatuan keislaman kita,” kata Grand Syaikh.
Grand Syaikh juga menambahkan bahwa dialog-dialog semacam itu diperlukan untuk mengikis habis setiap paham kebencian, provokasi, dan mengakhiri konflik klasik maupun modern dalam segala bentuknya.
“Saya menyerukan kepada saudara-saudara kita, para cendekiawan muslim, di seluruh dunia dari setiap aliran pemikiran dan kelompok untuk memperbanyak dialog,” tegas Al Thayyeb. (RUTE/iqna)
0 Komentar :
Belum ada komentar.