Internasional>Amerika

Staf Gedung Putih Mundur Masal Pasca Kerusuhan Capitol Hill

Staf Gedung Putih Mundur Masal Pasca Kerusuhan Capitol Hill

RUANGTENGAH.co.id, Washington DC - Pasca kerusuhan di Capitol Hill pada Rabu (6/1), banyak staf Gedung Putih mengundurkan diri pada waktu yang hampir bersamaan.

CNN melaporkan bahwa Sekretaris Sosial Gedung Putih Anna Christina "Rickie" Niceta telah mengundurkan diri. Sebelumnya, mantan Direktur Komunikasi Gedung Putih sekaligus Sekretaris Pers dan Kepala Staf Ibu Negara Melania Trump, Stephanie Grisham juga mengajukan pengunduran diri pada Rabu sore.

Selain kedua orang ini, beberapa staf terdekat presiden Donald Trump juga dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk mengundurkan diri. Mereka antara lain Penasihat Keamanan Nasional Robert O'Brien, Wakil Penasihat Keamanan Nasional Matt Pottinger, dan Wakil Kepala Staf Chris Liddell.

O’Brien pada Rabu pagi menyampaikan pernyataan hal yang tak biasa yaitu mendukung Wakil Presiden Mike Pance, dan tidak sependapat dengan langkah presiden Trump yang mengerahkan massa ke Capitol Hill.

"Saya baru saja berbicara dengan Wakil Presiden Pence. Dia benar-benar pria yang baik dan sopan. Dia menunjukkan keberanian hari ini seperti yang dilakukannya di Capitol pada 9/11 sebagai anggota Kongres. Saya bangga melayaninya," kata O'Brien.

Kekacauan di Capitol Hill bermula ketika para pengunjuk rasa merangsek masuk ke gedung. Mereka bentrok dengan polisi selama Sidang Kongres pengesahan kemenangan Joe Biden berlangsung pada Rabu (6/1).

[caption id="attachment_919" align="aligncenter" width="300"] Petugas keamanan berupaya menghalau pendemo yang mendesak masuk ke ruang sidang Capitol Hill. (foto : WKRGcom)[/caption]

Gangguan para pendukung Trump ini membuat sidang sempat tertunda. Pendemo mengambil alih mikrofon, melempar kursi dan merusak properti. Sementara para anggota kongres dan wartawan bersembunyi di bawah meja.

Seorang perempuan dilaporkan tewas tertembak dalam kerusuhan ini. Sementara puluhan terluka dan dilarikan ke rumah sakit.

Sorotan Dunia

Situasi kacau di pusat pemerintahan yang menjadi simbol demokrasi dunia ini menjadi sorotan warga internasional.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, dalam akun Twitternya, menyesalkan insiden tersebut.

"Adegan memalukan di Kongres AS. Amerika Serikat mewakili demokrasi di seluruh dunia dan sekarang penting bahwa harus ada transfer kekuasaan yang damai dan tertib," kata Johnson.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau juga mengungkapkan, ”Jelas kami prihatin dan kami mengikuti situasi dari menit ke menit. Saya pikir institusi demokrasi Amerika kuat, dan mudah-mudahan semuanya akan kembali normal segera," ujar Trudeau kepada stasiun radio News 1130 Vancouver.

Kementerian Luar Negeri Turki juga sudah merilis pernyataan yang menyeru semua pihak di AS menggunakan akal sehat. Lebih lanjut, kemenlu Turki juga meminta agar warga Turki di AS untuk menghindari area-area ramai dan tempat aksi protes berlangsung. (RUTE/AA/RMOL)

Tags: -

0 Komentar :

Belum ada komentar.