Internasional

Tarawih Bersejarah di Times Square New York Mendapat Kritikan

Tarawih Bersejarah di Times Square New York Mendapat Kritikan

RUANGTENGAH.co.id, New York - Lebih dari 1.000 muslim berbuka puasa Ramadhan hari pertama mereka tahun ini di New York City pada hari Sabtu (2/4), tepatnya di pelataran trotoar jalan raya Times Square yang selalu ramai.

Sekitar 1.500 makanan dibagikan untuk berbuka puasa kepada umat Islam yang telah melakukan perjalanan dari Montreal untuk menghadiri acara tersebut.

Ayat-ayat Al Qur'an dibacakan dan penyelenggara menggelar mimbar ceramah yang menyampaikan makna ibadah selama bulan suci Islam.

"Kami di sini untuk menjelaskan agama kami kepada semua orang yang tidak tahu apa itu Islam," kata penyelenggara dan influencer SQ kepada CBS News. "Islam adalah agama damai,” ungkapnya.

Acara ini disosialisasikan melalui media sosial dan diiklankan dengan tajuk “Shalat Tarawih pertama di Times Square".

Kritikan

Meski berlangsung lancar, beberapa pengguna media sosial merasa khawatir dengan kegiatan ini karena menganggap  lingkungan Times Square yang ramai tidak akan kondusif untuk kegiatan ibadah.

Seorang pengguna Twitter berkomentar dengan mengatakan, "Ada papan reklame di mana-mana, musik juga selalu terdengar di sana. Pasti ada tempat yang lebih baik untuk berdoa, di masjid terdengar lebih baik!"

Yang lain khawatir atas keamanan umat Islam yang berkumpul di Times Square, karena serangan Islamofobia di AS terbukti kerap terjadi.

“Saya tidak mengerti kenapa memilih Times Square. Tarawih mestinya adalah ibadah yang intim. Pernahkah anda melihat papan iklan di sana?” kata Sabrina Jamil, warga Queens kepada Midle East Eye.

“Saya termasuk yang berada di sana kemarin bersama mertua saya. Layar-layar reklame menampilkan gambar yang mengumbar aurat. Pesan apa yang bisa kami kirimkan kepada non muslim dengan berdoa di bawah layar itu?” tambahnya.

Warga Brooklyn lainnya, Farah Zaidi, mengungkapkan hal senada. Meski panitia bermaksud memberikan citra yang baik tentang Islam dengan cara berbuka puasa dan Tarawih di sana, namun jamaah shalat hanya menjadi tontonan dalam kegiatan itu.

Zaidi menyinggung Times Square sebagai tempat paling berisik karena suara musik yang sangat keras di mana-mana.  Sementara jamaah melantunkan ayat-ayat suci Al Quran.

Pihak penyelenggara mengatakan bahwa kegiatan ini adalah upaya mengenalkan Islam sebagai agama damai kepada masyarakat Amerika. Pihaknya menyadari bahwa kegiatan itu akan menjadi tontonan, terlebih kegiatan berlangsung di jam paling sibuk di Times Square.

“Kami berharap shalat berjamaah ini bisa membantu non muslim belajar tentang Islam,” imbuhnya.

Berbicara penuh harap tentang meningkatkan hubungan antar-agama di AS, salah satu panitia acara Ali Camara mengatakan, "Anda bekerja dengan orang-orang ini. Anda naik kereta dengan orang-orang ini. Kita semua benar-benar satu,” katanya penuh optimis. (RUTE/alaraby/mee)

Tags: -

0 Komentar :

Belum ada komentar.