RUANGTENGAH.co.id, Kairo - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan bahwa warga Palestina tidak memiliki hak untuk kembali ke Gaza, sejalan dengan rencana pengambilalihan wilayah tersebut oleh AS.
Dalam wawancara yang dirilis Senin (10/2/2025), Trump menggambarkan usulannya sebagai bagian dari pengembangan real estat masa depan.
Dalam percakapan dengan Bret Baier dari Fox News, Trump mengungkapkan bahwa ia memiliki beberapa opsi untuk menempatkan warga Palestina di luar Gaza.
"Mungkin ada enam lokasi berbeda bagi mereka," ujarnya, meskipun rencana tersebut telah ditolak oleh dunia Arab.
Ketika Baier bertanya apakah warga Palestina dapat kembali ke Gaza, Trump dengan tegas menjawab, "Tidak, mereka tidak akan kembali, karena mereka akan mendapatkan perumahan yang jauh lebih baik."
Ia menambahkan bahwa membangun pemukiman baru bagi warga Palestina adalah solusi yang lebih realistis dibandingkan menunggu bertahun-tahun hingga Gaza layak huni kembali.
Trump pertama kali mengungkapkan rencana ini dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada Selasa lalu. Pernyataan ini langsung menuai kemarahan dari warga Palestina dan menimbulkan reaksi keras di dunia internasional.
Menurut Trump, warga Palestina harus dipindahkan dari Gaza yang telah hancur akibat perang antara Israel dan Hamas, serta meminta Mesir dan Yordania untuk menerima mereka.
Dalam wawancara dengan Fox News, ia mengklaim akan membangun komunitas yang indah bagi lebih dari dua juta warga Palestina yang saat ini tinggal di Gaza.
"Kami akan membangun komunitas yang aman, jauh dari tempat mereka sekarang, jauh dari semua bahaya ini," kata Trump.
"Bisa jadi lima atau enam lokasi, mungkin hanya dua, tapi intinya ini akan menjadi tempat yang indah dan tidak memerlukan banyak biaya,” selorohnya.
Pernyataan ini semakin memperkuat ketegangan di Timur Tengah, di mana banyak pihak menganggap rencana tersebut sebagai upaya untuk menghapus hak warga Palestina atas tanah mereka. [RUTE/Ahram]
0 Komentar :
Belum ada komentar.