RUANGTENGAH.co.id, Damaskus - Badan PBB untuk anak-anak, UNICEF, pada Kamis (11/3) menyampaikan bahwa perang berkepanjangan di Suriah telah mengakibatkan jatuhnya korban dan terluka dari kalangan anak-anak mencapai 12.000.
UNICEF memperingatkan bahwa perang Suriah yang sudah berlangsung selama 10 tahun itu telah meninggalkan trauma mendalam bagi banyak keluarga dan anak-anak. Lebih dari 5.700 anak telah direkrut untuk terlibat dalam pertempuran, bahkan sebagian masih berusia di bawah sepuluh tahun. Sebanyak 1.300 fasilitas pendidikan dan kesehatan hancur karena serangan.
Dalam pernyataan persnya UNICEF menyebut bahwa 90% anak-anak Suriah saat ini membutuhkan bantuan kemanusiaan. Setidaknya perlu dukungan dana $1,4 miliar untuk memulihkan situasi dalam negeri Suriah khususnya yang terkait pemulihan urusan anak-anak di tahun 2021.
Kondisi ini diperparah dengan perekonomian dan kesehatan yang suram. Pada tahun 2020, harga sekeranjang makanan melonjak hingga 230 persen, ungkap UNICEF. Lebih dari setengah juta balita di Suriah mengalami kekurangan gizi yang parah.
Hampir 2,45 juta anak di Suriah tidak bersekolah. Itu belum ditambah 750.000 anak Suriah yang berada di pengungsian di negara tetangga, mereka pun tidak bersekolah. 40% dari mereka adalah perempuan.
“Kondisi ini bukan hanya merupakan catatan sejarah yang suram. Saat kondisi ini menjadi hal yang kurang terperhatikan oleh dunia, anak-anak dan keluarga di Suriah terus berjuang untuk melanjutkan kehidupannya,” kata Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta Fore.
"Ini tidak bisa hanya menjadi tonggak sejarah yang suram, melewati penglihatan periferal dunia saat anak-anak dan keluarga di Suriah terus berjuang," kata Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta Fore.
"Kebutuhan kemanusiaan tidak bisa menunggu. Komunitas internasional harus melakukan segala upaya untuk membawa perdamaian ke Suriah dan menggalang dukungan untuk anak-anaknya,” tambahnya.
Kerugian Jangka PanjangLaporan terbaru World Vision menguatkan keprihatinan UNICEF. Laporan tersebut mengungkapkan kerugian ekonomi yang menghancurkan dari konflik di Suriah, termasuk dampak kekerasan dan pemindahan paksa pada anak-anak.
Menurut World Vision, sebuah organisasi bantuan, pengembangan dan advokasi Kristen yang fokus dalam isu perlindungan anak, konflik Suriah selama satu dekade terakhir ini setara dengan hilangnya $ 1,2 triliun PDB.
Laporan tersebut menemukan bahwa jikapun perang berakhir hari ini, maka dampak ekonominya akan tetap terasa pada tahun 2035. Dampak ekonomi pada tahun tersebut akan bertambah $ 1,4 triliun dalam kurs hari ini. Angka tersebut akan terus meningkat jika merujuk data jumlah anak-anak Suriah yang telah terganggu pendidikan dan kesehatannya selama perang akan berkontribusi minim terhadap PDB ketika mereka dewasa dan sudah bekerja. (RUTE/AA/MEMO)
0 Komentar :
Belum ada komentar.