RUANGTENGAH.co.id, Jenewa - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, memperingatkan dunia bahwa hampir seluruh penduduk di Jalur Gaza menghadapi krisis kelaparan yang sangat mengkhawatirkan. Tedros menyebut situasi tersebut tidak manusiawi.
Melalui unggahannya di platform X, Tedros menegaskan perlunya akses segera untuk bantuan kemanusiaan, terutama makanan dan obat-obatan untuk anak-anak yang mengalami malnutrisi akut.
Tedros juga menekankan bahwa gencatan senjata sangat penting, seraya mengatakan, “obat terbaik adalah perdamaian.”
Sejak tahun 2006, Israel memberlakukan blokade terhadap Jalur Gaza, dan menjadikan wilayah ini, seperti yang oleh banyak pihak disebut, sebagai "penjara terbuka terbesar di dunia." Blokade ini menyebabkan krisis pasokan kebutuhan dasar yang parah.
Israel terus melancarkan serangan terhadap Gaza setelah insiden serangan lintas perbatasan yang dilakukan kelompok Hamas pada 7 Oktober tahun lalu. Meskipun Dewan Keamanan PBB telah menyerukan gencatan senjata, kekerasan tetap berlanjut.
Hingga kini, lebih dari 42.400 warga Palestina tewas, mayoritas di antaranya adalah wanita dan anak-anak, sementara lebih dari 99.100 lainnya terluka, menurut data otoritas kesehatan setempat. Serangan ini juga menyebabkan hampir seluruh penduduk Gaza terpaksa mengungsi, menghadapi kekurangan bahan makanan, air bersih, serta obat-obatan akibat blokade.
Atas tindakannya di Gaza, Israel kini menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional. [RUTE/Anadolu]
0 Komentar :
Belum ada komentar.