Hikmah

Muliakan Anak Yatim

Muliakan Anak Yatim

Oleh : Dr. Abas Mansur Tamam, MA

Sebuah ayat di dalam Al Quran bertanya,

اَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِۗ , فَذٰلِكَ الَّذِيْ يَدُعُّ الْيَتِيْمَۙ

“Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim,” (QS. Al Ma’un [107] : 1-2)

Ayat ini menggambarkan sisi kemanusiaan di dalam Al Quran. Allah Swt mencintai anak-anak yang tidak bernasib mujur sebagaimana umumnya anak-anak yang mendapatkan pengasuhan dari kedua orangtuanya.

Oleh karena itu, Rasulullah Saw. mendorong umatnya untuk mengasuh anak-anak yatim. Sebuah hadits menyebutkan,

أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِى الْجَنَّةِ هكَذَ، وَأَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسطَى وَفَرَّجَ بَيْنَهُمَا شَيْئاً

“Aku dan orang-orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini”, kemudian beliau mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengahnya serta agak merenggangkan keduanya. (HR. Bukhari)   

Anak siapakah yatim yang dimaksud? Terlepas, bisa anak yatim itu adalah anak yang ditinggal oleh ayahnya lalu diasuh oleh ibunya, ataupun anak orang lain yang ditinggal ayahnya atau kedua orangtuanya kemudian diasuh oleh kita.

Rasulullah Saw. memberikan jaminan bahwa siapa saja yang mengasuh anak yatim, baik anaknya sendiri ataupun anak orang lain, maka ganjarannya adalah surga.

Betapa dahsyat dorongan Rasulullah Saw. agar kita memberikan perhatian ekstra kepada anak-anak yatim. Baik secara langsung mereka itu kita urus, kita asuh. Ataupun secara tidak langsung yaitu dengan cara kita memberikan sumbangan kepada mereka melalui orang atau lembaga-lembaga terpercaya yang mengasuh mereka.

Rasulullah Saw. dalam sebuah hadits menyebutkan bahwa orang memberikan makan dan minum kepada anak yatim maka dia akan masuk surga kecuali jika ia melakukan sebuah dosa besar yang tidak terampuni seperti mempersekutukan Allah Swt.

Keterangan di atas tadi meskipun memiliki derajat keshahihan yang tidak begitu kuat, akan tetapi keterangan tersebut senada dengan keterangan lain yang lebih kuat dari Imam Bukhari meskipun dalam konteks yang berbeda. Yaitu, keterangan yang menyebutkan bahwa Rasulullah Saw. pernah berpesan, Siapa yang membiayai orang yang berjihad di jalan Allah, maka dia mendapat ganjaran seperti orang yang sedang melakukan jihad tersebut.

Lebih lengkap redaksi hadits tersebut adalah berikut ini,

 مَنْ جَهَّزَغَازِيًافِى سَبِيْلِ اللَّهِ  فَقَدْغَزَا, وَمَنْ خَلَفَ غَازِيًافِى أَهْلِهِ بِخَيْرٍفَقَدْغَزَا.

"Barangsiapa yang mempersiapkan keperluan orang yang akan berjihad di jalan Allah, maka dia benar-benar telah berjihad. Dan, barangsiapa mengganti orang yang berjihad menjaga keluarganya dengan baik, maka ia benar-benar telah berjihad.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Oleh karena itu, marilah kita nyalakan semangat menyantuni anak yatim, karena itu merupakan salah satu jalan menuju surga. Mudah-mudahan dengan cara demikian, Allah Swt. mengumpulkan kembali kita bersama orang-orang shalih di dalam surga-Nya. Aamiin yaa Robbal ‘aalamiin.[]

  Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=NfZ2nrPtDAg
Tags: -

0 Komentar :

Belum ada komentar.