Pasukan Garuda Selamatkan Empat Warga Kongo dari Perampok Bersenjata

RUANGTENGAH.co.id, Kinshasa, Kongo - Kontingen Garuda (Konga) XXXIX-B RDB/MONUSCO sukses menjalankan misi penyelamatan empat warga Kongo yang dirampok oleh sekelompok orang bersenjata. Peristiwa terjadi di di Desa Crispin, Kongo, Sabtu (19/12) lalu.

Awalnya, satuan tugas (satgas) dari Kontingen Garuda tengah berpatroli rutin. Kemudian satgas mendapatkan laporan dari warga sekitar tentang peristiwa perampokan yang menimpa empat warga sipil. Satgas yang dipimpin oleh Dantim Patroli Lettu Inf Edvin segera melakukan penyisiran di area hutan dan penyelamatan pun berhasil.

Kontingen Garuda memang memiliki kegiatan rutin berupa patroli. Dan, selama ini kegiatan tersebut telah berhasil merangkul 43 warga yang sempat menjadi milisi, termasuk 33 senjata AK-47. Disusul kemudian dengan penyelamatan dua warga sipil yang dirampok tak jauh dari desa Kapunda, Kongo.

Dansatgas TNI Konga XXXIX-B RDB/MONUSCO, Kolonel Inf Daniel Lumbanraja, menyampaikan bahwa kondisi Kongo memang belum stabil sampai saat ini, masih banyak terjadi aksi pemberontakan. Namun meski begitu, ia menyampaikan bahwa sudah cukup banyak kelompok bersenjata yang menyerahkan diri, sementara sebagian lainnya memilih bertahan di hutan.

"Mereka aktif melakukan perampokan dan pemerasan kepada masyarakat untuk bertahan hidup dan untuk mendanai berbagai upaya pemberontakan. Bahkan dalam melakukan aksinya, mereka tidak ragu untuk membunuh korbannya," ujar Daniel dalam keterangan pers, Senin (21/12).

Daniel menyampaikan bahwa daerah yang menjadi lokasi perampokan terhadap empat warga Kongo itu merupakan bagian dari Area of Responsibility (AoR) COB Bendera yang dikomandoi Mayor Inf Ismail Taruna Vijaya.

Wilayah tersebut memang masih terkategori sebagai zona merah karena masih menjadi lokasi persembunyian kelompok bersenjata dengan angka kriminalitas yang masih tinggi.

Kontingen Garuda disingkat KONGA atau Pasukan Garuda merupakan pasukan TNI yang ditugaskan sebagai pasukan perdamaian di negara lain. Indonesia mulai turut serta mengirim pasukannya sebagai bagian dari pasukan penjaga perdamaian PBB sejak tahun 1957. (RUTE/AA/republika)