RUANGTENGAH.co.id, Kairo - Grand Syaikh Al Azhar, Prof. Dr. Ahmad Al Thayyeb, menerima kunjungan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, pada Rabu (18/12). Pertemuan berlangsung di kantor Grand Syaikh Al Azhar, Kairo, dengan fokus pada penguatan kerja sama keagamaan, pendidikan dan upaya bersama untuk mengakhiri genosida di Gaza, Palestina.
Dikutip dari laman resmi Al Azhar Al Syarif di Facebook, Grand Syaikh menekankan hubungan historis antara Al Azhar dan Indonesia yang telah terjalin erat selama beberapa dekade. Saat ini, ada lebih dari 15.000 mahasiswa Indonesia sedang menimba ilmu di Al Azhar, yang dikenal karena semangat belajar dan akhlak yang mulia.
Komitmen Al Azhar
Grand Syaikh menyatakan kesiapan Al Azhar untuk terus mendukung Indonesia, salah satunya terwujud dalam program pelatihan imam dan dai melalui Akademi Internasional Al Azhar. Hingga saat ini, akademi tersebut telah melatih lebih dari 300 imam asal Indonesia.
Grand Syaikh juga mengungkapkan rencana untuk meningkatkan jumlah ulama dan guru Al Azhar yang dikirim ke Indonesia, dari jumlah saat ini sebanyak 47 orang.
Selain itu, Grand Syaikh mengapresiasi kerja sama erat antara Rumah Zakat dan Sedekah Al Azhar dengan lembaga-lembaga amal Indonesia, terutama dalam mendukung bantuan kemanusiaan untuk Gaza. Ia menyoroti pentingnya persatuan umat Islam sebagai kunci menghadapi berbagai krisis global yang menimpa dunia Islam.
Grand Syaikh menegaskan bahwa dunia Islam memiliki potensi besar untuk maju dan berkembang. Juga menegaskan keyakinannya bahwa ujian yang dihadapi umat Islam akan menjadi jalan menuju solidaritas dan persatuan.
Dukungan Indonesia
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan Al Azhar kepada mahasiswa Indonesia. Ia mengapresiasi peran Al Azhar dalam mencetak generasi muda yang mempromosikan nilai-nilai toleransi dan perdamaian sosial.
Presiden juga menyebut sejumlah lulusan Al Azhar yang telah berkontribusi besar bagi Indonesia, termasuk Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Presiden Prabowo menyatakan keprihatinannya atas kondisi di Timur Tengah, khususnya tragedi kemanusiaan di Gaza. Ia menyoroti pentingnya menjaga persatuan dunia Islam dan berkomitmen untuk terus memperkuat komunikasi serta menyelesaikan konflik internal yang menghambat kemajuan umat Islam.
Perdamaian Global
Presiden Prabowo menegaskan bahwa Indonesia siap menjadi tuan rumah konferensi pertama Dewan Cendekiawan Muslim dengan tema Agama untuk Pembangunan dan Perdamaian. Ia berharap acara ini dapat menjadi wadah memperkuat kerja sama antarumat beragama dalam membangun harmoni global.
Grand Syaikh juga memuji inisiatif Indonesia dalam menyelenggarakan acara-acara penting keagamaan, termasuk perannya sebagai tuan rumah kantor regional Dewan Cendekiawan Muslim. Kedua pihak sepakat untuk terus memanfaatkan potensi besar negara-negara Islam dalam menciptakan dunia yang lebih damai dan berkeadilan.
Pertemuan ini menjadi simbol hubungan erat antara Indonesia dan Al Azhar, sekaligus langkah konkret dalam memperjuangkan perdamaian dunia dan memperkuat solidaritas umat Islam. (RUTE/Al Azhar)
0 Komentar :
Belum ada komentar.