Features

Pulihkan Pariwisata, Mesir Restorasi Makam Para Bangsawan Kuno di Aswan

Pulihkan Pariwisata, Mesir Restorasi Makam Para Bangsawan Kuno di Aswan

RUANGTENGAH.co.id, Kairo - Dewan Tinggi Kepurbakalaan Mesir meluncurkan proyek restorasi situs Qubbet el-Hawa dan beberapa makam para bangsawan di Aswan, Mesir Selatan. Setelah proyek selesai nanti, tempat ini akan dibuka untuk para wisatawan.

Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir belum menetapkan tanggal pembukaan resmi sejauh ini.

Sekretaris Jenderal Dewan Tertinggi Purbakala Mesir, Mostafa Waziri mengatakan pada 13 Juli dalam sebuah pernyataan pers, “Langkah ini adalah bagian dari rencana Kementerian Pariwisata dan Purbakala untuk memulihkan dan mengembangkan situs arkeologi di seluruh negeri, terutama di Mesir Hulu. Upaya ini bertujuan untuk membuat lebih banyak situs arkeologi terbuka untuk pengunjung.”

Waziri mengatakan area makam para bangsawan dan Qubbet el-Hawa dipilih untuk proyek ini karena nilai sejarah dan arkeologinya yang sangat besar.

“Prasasti di makam-makam ini sangat presisi dan indah,” katanya.

Menurut situs resmi Kementerian, Makam Para Bangsawan ini merupakan rumah bagi beberapa makam penguasa Kerajaan Lama seperti Harkhuf, Sabni, Mekhu, dan lainnya dari Kerajaan Tengah seperti Senusret I dan Senusret II.

Situs tersebut menyebutkan bahwa dari prasasti yang terdapat di dinding-dinding makam terungkap peran penting para tokoh-tokoh terkemuka selama periode waktu ini, termasuk meluncurkan perjalanan eksplorasi, komersial serta kampanye militer.

Sebagai contoh, prasasti yang menghiasi dinding makam Mekhu dan putranya Sabni yang berasal dari Dinasti Keenam menunjukkan bahwa Mekhu memimpin ekspedisi kerajaan ke selatan. Dan dalam perjalanan pulang, dia diserang dan terbunuh oleh suku Nubia. Prasasti itu juga menunjukkan bahwa putranya Sabni melakukan serangan balik untuk membalaskan dendam ayahnya dan memulihkan tubuhnya, menurut situs kementerian.

Proses Restorasi

Berbicara kepada Al-Monitor, Abdel Moneim Saeed, direktur jenderal Sektor Barang Antik Aswan dan Nubia, mengungkapkan beberapa detail proyek tersebut.

“Pekerjaan saat ini sedang mempersiapkan dan melengkapi tiga makam di area Makam Bangsawan yang akan segera dibuka untuk pengunjung. Ini termasuk makam Kakm, yang merupakan imam besar Kerajaan Baru; makam Sobekhotep, pembawa segel Raja Mesir Hilir dari Dinasti Kelima; dan Setka, pendeta yang mengucapkan mantra dari Periode Menengah Pertama,” ungkap Saeed.

Saeed menambahkan, pemulihan tiga makam dilakukan dengan sangat hati-hati. Pengaspalan serta perbaikan jalan menuju tempat-tempat itu dilakuan untuk jalur khusus bagi para pengunjung.

“Kami menambahkan sistem pencahayaan dengen rekayasa modern serta menambahkan petunjuk untuk memudahkan pengunjung menuju ke makam-makam itu,” lanjut Saeed.

“Pemulihan makam ini bertujuan untuk menarik wisatawan asing, dengan menampilkan penemuan makam baru dan arkeologi untuk menarik minat wisatawan agar berkunjung lagi ke Aswan,” imbuhnya.

“Area arkeologi ini (Makam Para Bangsawan dan Qubbet el-Hawa) akan sangat populer di kalangan wisatawan karena prasastinya yang sangat indah dan cerah.”   

“Kami ingin wisatawan dan pengunjung dapat melihat makam ini karena memiliki tulisan dan warna yang sangat cerah, hampir mirip dengan yang ditemukan di makam Nefertari,” pungkasnya.

Kepala Administrasi Pusat Purbakala di Mesir Hulu di Kementerian Pariwisata dan Purbakala, Mohamed Abdel Badie, menjelaskan proses restorasi di pekuburan Qubbet el-Hawa.

“Pekerjaan ini meliputi pemugaran dua makam yang berasal dari era Kerajaan Baru di bagian utara, yaitu makam Pengguna Wadjat, penguasa pulau Elephantine di Aswan; dan Amenhotep, imam besar dari dewa-dewa Trinitas Elephantine dan pembawa meterai Mesir Hulu.”

Badie mengatakan kedua makam ini adalah di antara sembilan makam yang ditemukan dan dianeksasi ke Dewan Tertinggi Purbakala pada tahun 2015.

Dia juga mengatakan bahwa gagasan untuk memulihkan makam-makam ini sudah ada sejak tahun 2019 sebelum pandemi virus corona.

Badie mengklarifikasi bahwa pekerjaan restorasi dua makam di Qubbet el-Hawa ini berada di bawah pengawasan misi bersama Mesir-Jerman, yang dipimpin bersama oleh direktur Museum Mesir di Berlin, Frederica Seyfried dari pihak Jerman, dan Saeed dari pihak Mesir.

Abdel Rahim Rihan, pakar barang antik dan anggota Komite Sejarah dan Purbakala Dewan Tertinggi Kebudayaan, memiliki pendapat yang sama. Dia mengatakan kepada Al-Monitor, “Proyek ini akan merevitalisasi pariwisata lokal dan internasional di Aswan, yang menawarkan banyak atraksi wisata yang tak tertandingi di dunia, baik itu daerah Nil ataupun situs arkeologinya yang unik.”

Dia melanjutkan, “Qubbet el-Hawa adalah gunung berbatu yang terletak di tepi barat Sungai Nil di Aswan. Ini adalah akropolis kuno dan merupakan rumah bagi makam bangsawan kuno dan imam Aswan. Situs Makam Bangsawan terletak di gunung ini dan mencakup sekitar 100 makam di mana sekitar 1.000 orang dimakamkan, kebanyakan dari Kerajaan Lama dan Kerajaan Tengah.”

Rihan menunjukkan bahwa kegubernuran Aswan memiliki sejumlah monumen unik, termasuk Kuil Kalabsha, yang merupakan salah satu kuil Nubia Mesir terpenting dan dibangun pada awal era Romawi.

“Ini menjadi objek yang sangat menarik selain Nubian Museum dan Elephantine Island Museum, serta pemandangan indah dari tepi sungai Nil yang terus memikat wisatawan,” pungkasnya. (RUTE/almonitor)

Tags: -

0 Komentar :

Belum ada komentar.