RUANGTENGAH.co.id, London - Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer menegaskan bahwa Inggris siap mengakui negara Palestina pada bulan September depan jika Israel tidak juga menghentikan blokade di Gaza.
Starmer menegaskan hal tersebut pada Selasa (29/7/2025) setelah menyampaikan keprihatinannya atas krisis kemanusiaan yang semakin buruk di Gaza.
Ia menuntut Israel untuk membuktikan komitmennya terhadap proses perdamaian dan membuka akses masuk bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
Lembaga pemantau ketahanan pangan yang didukung PBB, Integrated Food Security Phase Classification (IPC), melaporkan bahwa akses terhadap pangan di Gaza telah merosot ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Laporan itu juga memperingatkan bahwa kelaparan massal, malnutrisi, dan wabah penyakit kini memicu meningkatnya angka kematian akibat kelaparan.
“Rakyat Palestina telah menanggung penderitaan yang luar biasa,” ujar Starmer, seperti dilansir indailysa.
“Kini, di Gaza, akibat kegagalan besar dalam penyaluran bantuan, kita melihat bayi-bayi yang kelaparan, anak-anak terlalu lemah untuk berdiri—gambar-gambar memilukan ini akan terus membekas dalam ingatan kita. Penderitaan ini harus diakhiri,” sambungnya.
Starmer menegaskan bahwa pemerintah Inggris akan menilai kembali perkembangan situasi pada bulan September, dan keputusan untuk mengakui negara Palestina tidak akan bergantung pada persetujuan pihak mana pun.
Keputusan ini diambil setelah Starmer memanggil kembali seluruh kabinetnya di tengah masa libur musim panas untuk membahas rencana perdamaian yang sedang digagas bersama para pemimpin Eropa serta upaya mempercepat pengiriman bantuan kemanusiaan kepada lebih dari 2,2 juta warga Gaza.
Sebelumnya, Presiden Prancis emmanuel Marcon melalui unggahan di platform X pada Kamis (24/7/2025) menyatakan bahwa negaranya akan secara resmi mengakui Palestina sebagai negara pada Sidang Umum PBB September mendatang.
Pernyataan Marcon ini disambut hangat para pemimpin negara Eropa.
Perdana Menteri Irlandia, Simon Harris, menyebut keputusan itu sebagai kontribusi penting dalam mewujudkan perdamaian yang langgeng bagi warga Israel dan Palestina.
“Saya menyambut baik pengumuman Presiden Macron bahwa Prancis akan mengakui Palestina pada bulan September,” tulis Harris di X pada Jumat (25/7/2025).
Hal senada disampaikan Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, yang menyambut baik langkah Prancis dan menyatakan bahwa solusi dua negara adalah satu-satunya jalan keluar. [RUTE]
0 Komentar :
Belum ada komentar.