RUANGTENGAH.co.id, New York - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memamerkan peta kawasan Timur Tengah dengan menghapus wilayah Palestina. Hal memalukan ini ia lakukan dalam pidatonya di sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat, Senin (25/9) lalu.
Dalam dua peta yang ia pamerkan di ruang sidang PBB itu terlihat wilayah Mesir, Sudan, Arab Saudi, Jordania, Bahrain, Uni Emirat Arab dan India. Ia menyebut negara-negara ini sebagai “berkah”. Kemudian, ia memperlihatkan beberapa negara dengan warna hitam yaitu Iran, Irak, Yaman dan Suriah dengan menamainya sebagai “kutukan”.
Pada peta kawasan yang ia pamerkan itu tidak ada tulisan Jalur Gaza dan Tepi Barat atau Palestina, melainkan semua wilayah tersebut ditulis jelas sebagai ‘Israel’.
Tindakan arogan Netanyahu ini mendapat kritik keras dari delegasi negara-negara yang hadir saat Netanyahu berpidato.
Juru bicara kepresidenan Palestina Nabil Abu Rudeineh menyebut penghapusan wilayah Palestina pada peta itu sebagai pelanggaran serius.
"Ini adalah pelanggaran serius terhadap semua resolusi legitimasi internasional dan perjanjian yang telah ditandatangani," tegas Rudeineh seperti dilansir Anadolu Agency.
Ia menegaskan bahwa sikap Netanyahu ini semakin memperjelas bahwa Israel memang sedang melakukan aneksasi di wilayah Palestina.
Sementara, juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman, Sebastian Fischer, menyatakna bahwa Jerman berkomitmen pada solusi dua negara untuk menyudahi krisis Palestina - Israel ini.
“Dengan tidak memasukkan wilayah yang diduduki (pada peta), itu secara alamiah kami tolak. Karena, hal seperti itu tidak membantu upaya mencari solusi dua negara,” ujar Fischer.
Berkah dan Kutukan
Netanyahu mengklasifikasi negara-negara mana saja yang menjadi sekutu potensialnya di kawasan dan mana saja yang ia anggap sebagai negara-negara berbahaya.
Sambil memegang peta-peta itu, Netanyahu mengatakan dunia harus memilih antara "berkah" dan "kutukan."
Netanyahu mengeluarkan peringatan keras kepada Iran, dengan mengatakan, "Saya punya pesan untuk Teheran, jika Anda menyerang kami, kami akan menyerang Anda."
Netanyahu mengecam dunia karena terlalu lama membiarkan Iran, dan menegaskan bahwa penenangan semacam itu harus diakhiri sekarang.
Sejarawan Timur Tengah, Assal Rad, mengatakan bahwa penghapusan Tepi Barat adalah bagian dari pampanye genosida yang sama seperti di Gaza.
“Serangan total terhadap keberadaan Palestina dengan dukungan AS,” lugas Rad di laman X. (RUTE)
0 Komentar :
Belum ada komentar.