Internasional

Vaksinasi Polio Berskala Besar di Gaza Dimulai Hari Ini, Jeda Kemanusiaan Tiga Hari

Vaksinasi Polio Berskala Besar di Gaza Dimulai Hari Ini, Jeda Kemanusiaan Tiga Hari
Seorang anak Palestina divaksinasi polio, di tengah konflik Israel-Hamas, di Deir Al-Balah, Jalur Gaza Tengah, 1 September 2024. (gambar : Reuters)

RUANGTENGAH.co.id, Gaza City - Pada hari Minggu (1/9), Otoritas Kesehatan Palestina dan badan-badan PBB meluncurkan kampanye vaksinasi polio besar-besaran di Jalur Gaza. Tujuannya adalah untuk mencegah wabah di wilayah yang tengah menghadapi perang antara Israel dan Hamas. 

 

Moussa Abed, direktur perawatan kesehatan primer di Kementerian Kesehatan Gaza, mengatakan bahwa kampanye ini dimulai di wilayah tengah Gaza, dan akan dilanjutkan ke wilayah selatan dan utara.

 

Kampanye ini menargetkan lebih dari 640.000 anak di bawah usia 10 tahun untuk menerima dua dosis vaksin.

 

Sebelumnya, seperti dilansir Arabnews, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Kamis (29/8) mengumumkan bahwa Israel telah menyetujui jeda kemanusiaan selama tiga hari di Gaza untuk memfasilitasi vaksinasi ini. 

 

Polio1.jpegSeorang bayi menerima vaksin Polio di rumah sakit Nasser di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan. (gambar : AFP)

 

Michael Ryan, wakil direktur jenderal WHO, menyampaikan bahwa sebanyak 1,26 juta dosis vaksin oral telah dikirimkan ke Gaza, dengan 400.000 dosis lainnya masih dalam perjalanan.

 

Kekhawatiran akan penyebaran virus polio di Gaza meningkat setelah Kementerian Kesehatan Palestina yang berpusat di Ramallah mengkonfirmasi seorang bayi berusia 10 bulan dari wilayah Gaza Tengah dinyatakan positif polio setelah menjalani tes di Yordania.

 

Virus polio, yang sangat menular dan menyebar melalui air dan limbah yang terkontaminasi, menimbulkan risiko serius terutama bagi anak-anak di bawah lima tahun. 

 

Penyakit ini terutama menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun. Penyakit ini dapat menyebabkan kelainan bentuk dan kelumpuhan, dan berpotensi fatal.

 

Juliette Touma, direktur komunikasi UNRWA, menyebutkan bahwa kampanye vaksinasi ini merupakan salah satu yang paling rumit di dunia.

 

"Ini adalah beberapa jam pertama dari fase pertama kampanye besar-besaran, salah satu yang paling rumit di dunia," kata Touma.

 

“Hari ini adalah ujian bagi pihak-pihak yang bertikai untuk menghormati jeda di area tersebut guna memungkinkan tim UNRWA dan pekerja medis lainnya untuk menjangkau anak-anak dengan dua tetes yang sangat berharga ini. Ini adalah perlombaan melawan waktu,” sambung Touma kepada Reuters.

 

“Anak-anak terus terpapar, tidak mengenal batas, pos pemeriksaan, atau garis pertempuran. Setiap anak harus divaksinasi di Gaza dan Israel untuk mengekang risiko penyebaran penyakit ganas ini,” imbuhnya.

 

 

Polio2.jpegSeorang anak laki-laki melihat proses pemberian vaksin kepada anak perempuan di rumah sakit Nasser di Khan Yunis di Jalur Gaza Selatan. (gambar : AFP) 

 

Di tengah situasi yang sulit, beberapa orang tua seperti Bakr Deeb, yang awalnya ragu-ragu, memutuskan untuk membawa anak-anak mereka ke tempat vaksinasi setelah mendapat jaminan keamanan vaksin. Pejabat kesehatan Gaza menegaskan bahwa vaksin ini 100 persen aman.

 

“Awalnya saya ragu-ragu dan sangat takut dengan keamanan vaksinasi ini,” katanya kepada AFP.

 

“Setelah ada jaminan keamanannya, dan dengan semua keluarga yang pergi ke tempat vaksinasi, saya memutuskan untuk pergi bersama anak-anak saya juga, untuk melindungi mereka,” sambungnya.

 

Perang yang berkecamuk sejak awal Oktober lalu di Jalur Gaza telah menyebabkan puluhan ribuan korban jiwa dan krisis kemanusiaan yang sangat mendalam di Gaza.

 

PBB mencatat warga Palestina yang tewas mencapai 40.691 jiwa sebagaimana laporan Kementerian Kesehatan Gaza. Sebagian besar dari para korban adalah wanita dan anak-anak.

 

Pemboman oleh Israel yang terus-menerus telah menyebabkan krisis kemanusiaan yang besar dan menghancurkan sistem kesehatan. [RUTE]

 

 

Situasi yang secara langsung mengakibatkan kualitas kesehatan warga Gaza memburuk. [RUTE]

 

0 Komentar :

Belum ada komentar.