Humaniora

Berbekal Spirit Al Mulk Ayat 15, Fathurrahman Bersepeda dari Sumedang ke Mekkah

Berbekal Spirit Al Mulk Ayat 15, Fathurrahman Bersepeda dari Sumedang ke Mekkah
Fatur Rahman melakukan banyak persiapan untuk bersepeda Sumedang - Mekkah yang akan dimulai pada 9 Januari 2025. (Gambar : Istimewa)

RUANGTENGAH.co.id, Sumedang - Pengasuh Pesantren Terpadu Thursina, Sumedang, Fathurahman bertekad mengayuh sepedanya dari Sumedang ke Mekkah dengan target bulan Ramadhan 1446 H ini sudah bisa menunaikan shalat di Masjidil Haram. 

 

Fathurrahman tidak akan berangkat sendirian melainkan berdua dengan sang kakak sulung, Fauzan Hakim. 

 

Keduanya selama ini telah berlatih dengan bersepeda setiap hari hingga menjangkau kota-kota tetangga seperti Bandung, Garut, Ciamis, Banjar Pangandaran, Indramayu, dan Subang,  

 

Jika tidak ada aral melintang keduanya akan start gowes pada hari Kamis (9/1/2025) dari Ponpes Thursina, Sumedang menuju Bandung. Kemudian, melanjutkan perjalanan menuju Bandung, Jakarta, Pelabuhan Merak, dan Jalur Sumatera. Sebelum kemudian menyeberang ke Malaysia, Thailand dan seterusnya hingga tiba di Mekkah. 

 

“Perjalanan akan memakan waktu kurang lebih tiga bulan,” ujar Fathur kepada RuangTengah.

 

“Di setiap negara yang dilintasi kami akan lapor diri di Kedubes RI setempat. Dan, kami juga ingin singgah di lembaga pendidikan yang kami lintasi di jalur perjalanan untuk sejenak melihat kegiatan pendidikan di sana,” sambung pria yang pernah mengenyam pendidikan di Universitas Al Azhar Kairo, Mesir ini. 

 

“Karena, kami berkegiatan di dunia pendidikan, ada pesantren juga yang kami bina, maka penting sekali untuk mendapatkan tambahan wawasan tentang pendidikan. Dan ini kami upayakan untuk kami dapatkan saat melakukan perjalanan nanti,” imbuhnya. 

 

Atung7.jpegPersiapan fisik dilakukan dengan gowes dari Sumedang ke beberapa kota tetangga. (Gambar : Fathur)

 

Motivasi

 

Fathur mengungkapkan bahwa ia bersama sang kakak bersemangat menempuh perjalanan panjang ini karena termotivasi dengan surat Al Mulk ayat 15 yaitu, 

 

هُوَ الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ ذَلُوْلًا فَامْشُوْا فِيْ مَنَاكِبِهَا وَكُلُوْا مِنْ رِّزْقِهٖۗ وَاِلَيْهِ النُّشُوْرُ 

 

“Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu dalam keadaan mudah dimanfaatkan. Maka, jelajahilah segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Hanya kepada-Nya kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” 

 

Sehingga menurutnya perjalanan ini bukan hanya tentang menempuh jarak, tapi juga tentang spiritualitas dan petualangan.

 

Fathur menambahkan bahwa awalnya sekitar satu tahun yang lalu ia menonton di beberapa media sosial ada pemuda yang sedikit nekat bersepeda dari Majalengka ke Mekkah dan begitu menikmati perjalanannya melewati beberapa negara yang dilalui, sampai akhirnya tiba di mekkah. 

 

Lalu, ada juga sepasang suami istri dari Kota Cimahi dengan santainya mengayuh sepeda bersama istrinya dengan rute perjalanan yang sangat panjang. 

 

Selain itu ada juga gowesser dari Banten, Lampung, Makassar dan dari negara tetangga Malaysia, Thailand yang berhasil mengayuh sepeda ke Mekkah, Saudi Arabia dengan penuh kebahagiaan.

 

Atung3.jpegFatur bersilaturahim dengan teman masa sekolahnya, saat latihan gowes dari Sumedang ke Garut. (Gambar : fatur) 

 

“Dari beberapa cerita itu terbesit pertanyaan dalam hati, mampukah saya bersepeda lintas negara seperti mereka?” ujar Fathur. 

 

“Keinginan melintasi ribuan kilometer dengan sepeda, dari Sumedang hingga ke Tanah Suci, Mekkah merupakan sebuah perjalanan yang bukan hanya tentang fisik, tetapi juga tentang jiwa, keyakinan, dan pengabdian,” terang pria yang hobi naik gunung sejak masa sekolahnya dulu. 

 

“Rencana ini bukan sekadar sebuah petualangan, melainkan sebuah perjalanan spiritual, menghubungkan diri dengan Sang Pencipta sambil menyaksikan langsung tanda-tanda kebesaran-Nya di setiap sudut bumi yang dilintasi,” lanjutnya.

 

Persiapan

 

Mengingat jarak yang sangat panjang dari Sumedang ke Mekkah yaitu kurang lebih 12.000 km maka perlu persiapan yang sangat matang baik fisik, finansial, dan tentu saja mental.  

 

Fathur mengutarakan bahwa persiapan dimulai dari hal-hal kecil namun penting. Dimulai dari sepeda yang sudah dirancang khusus untuk menempuh jarak jauh, dilengkapi dengan perlengkapan yang mendukung: tas pannier, peralatan perbaikan, tenda ringan, dan perlengkapan masak portabel. 

 

“Setiap detail diperhatikan, mulai dari peta rute, kondisi jalan, hingga visa dan izin perjalanan melintasi berbagai negara,” terang Fathur.

 

Perjalanan akan dibagi menjadi beberapa etape, dimulai dari jalan-jalan perbukitan di Jawa Barat, Sumatera kemudian menuju pelabuhan untuk menyeberang ke Singapura. 

 

Dari sana, perjalanan akan berlanjut melewati Asia Tenggara, menuju Timur Tengah, hingga akhirnya mencapai Mekkah. 

 

“Setiap negara akan menjadi babak baru, dengan tantangan dan pelajaran yang unik,” ujar Fathur penuh semangat.

 

Atung2.jpegSepeda telah dipersiapkan untuk menempuh perjalanan panjang sekitar 12.000 km menuju Mekkah. (Gambar : Fathur)

 

Kemungkinan kendala seperti cuaca ekstrem, jalur berbatu, hingga rasa lelah juga telah diperhitungkan. 

 

Begitu juga ketika ditanya tentang keluarga, Fathur menceritakan bahwa keluarga adalah hal pertama yang dipersiapkan. Restu dan doa dari anak, istri, orang tua dan saudara adalah hal paling utama sebelum persiapan yang lain.

 

"Alhamdulillah, keluarga memberikan restu sehingga perjalanan bisa dimulai dengan hati yang mantap dan tenang," kisahnya.

 

“Doa dan dorongan semangat dari keluarga, teman, dan komunitas menjadi penguat setiap langkah. Selama perjalanan, saya juga berniat untuk berbagi kisah dan inspirasi, mengingatkan bahwa dunia ini penuh dengan kebaikan yang sering kali tersembunyi di balik tantangan,” katanya.

 

Kepada RuangTengah  Fathur menerangkan bahwa keberangkatan ini surah direncanakan akan dilakukan pada awal tahun 2025, tepatnya ketika cuaca mendukung dan persiapan telah matang. 

 

“Dalam hati, saya tahu perjalanan ini mungkin akan menjadi pengalaman sekali seumur hidup, sebagai bukti bahwa dengan tekad dan kepercayaan, mimpi sebesar apa pun dapat diwujudkan,” ungkapnya.

 

“Saya mengundang sobat-sobat semua untuk ikut mendukung perjalanan ini, baik melalui doa, semangat, maupun saran. Bersama-sama, kita membuktikan bahwa jarak bukanlah penghalang bagi mereka yang memiliki tujuan besar dan hati yang penuh keyakinan. Sumedang ke Mekkah dengan sepeda dan doa,” pungkasnya. [RUTE]

 

0 Komentar :

Belum ada komentar.